Aku Disini: Selalu


Ada ratusan- bahkan ribuan rangkaian

Kata-kata indah tentang

Kau-

Aku-

Yang menunggu waktu untuk dilahirkan

Yang menanti saat untuk ditemukan

Di atas kertas ini

Di halaman-halaman setelah ini

Tetapi aku memilih untuk menunggumu

Kembali-

Nanti-

Dan membisikkan kata-kata itu ke telingamu

Puisi-Puisi Dari Buku Kumpulan Puisi "SEPULUH TAHUN - SEPULUH TUHAN" - Terbitan 2004

Grace Of God

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!

!!!!!!!!



Angkat Aku

Aku rindu kau Tuhan

Aku lelah

Aku telanjang

Aku kotor

Aku hina

Aku buta

Aku berdosa

Aku ingin menemuimu Tuhan

Tetapi aku terlalu lelah untuk mencarimu

Aku rindu hadiratMu Tuhan

Tapi telanjang aku malu

Aku harap pandang wajahmu Tuhan

Tapi buta iman tipu aku

Aku ingin hidup suci Tuhan

Tapi kotorku

Hinaku

Dosaku

Rampas harap dari hidupku

Aku rindu Kau Tuhan

Tapi aku tak bisa apa-apa lagi

Aku lumpuh dan hampir mati

Tolong aku Tuhan!

Kirim penolongMu

Kirim utusanMu

Kirim wakilMu

Kirim nabiMu

Kirim SidharthaMu

Kirim KonfusiusMu

Kirim MohammadMu

Kirim YesusMu

Kirim siapa saja asal aku tak mesti binasa

Dalam sengsara api neraka!

Aku rindu kau Tuhan

Tolong aku Tuhan

Angkat aku Tuhan...



Hina

Ingin kuludahi palungan itu

Tuhan! Kan kuberikan ranjang terbaik

Tuk’ meletakkan tubuhMu

Ingin kurobohlantakkan kandang itu

Tuhan! Kan kucarikan istana

Ganti tempat hina itu

Tetapi lembut suaranya berbisik:

“aku menderita gantimu”

Lulu kucium kakiNya

Kuturut jalanNya

Kupatuh perintahNya

Karena kini mengerti aku:

Dia menderita hanya untukku...



Fajar Emas

Beratapkan kerlap-kerlip bintang menari

Bak kepak-kepak sayap sorgawi,

Berkasutkan kemilau mantra cahya

Di bentang permadani bumi

Berkalungkan alam hening,

Dan belaian angin dingin

Kusambut fajar emasMu!

Sesaat kemudian jari-jari mentari

Mulai menelan sisa riakan malam

Mengusir gumpalan kabut kelam

Mengubur siluet-siluet suram

Dan...

Aku terpekur memandang sang Raja Siang

Bangkit dari peraduan

Ditingkahi selimut mega nan menawan

Begitu kecil aku di kaki fajar emasMu

Ya Allah!



Lingua Divine

Aku merintih pada langit

Astafirullah hirohbil al amin!

Aku menagis pada lagit

Eli eli lama sabachtani!

... dan Ia mendengar

Aku bersorak pada langit

Alahu akbar!

Aku memekik pada langit

Haleluya!

... dan Ia tersenyum

Ternyata Langit mengerti seribu satu bahasa!



Set Me Free

Here I am all alone with an old rusty guitar

Sadden by the lost of love in a time not so far

Eyes with tears, heart with sorrow day and nigth

Just dont have the courage to face the light

Still can’t understand how, but really knows why

Loosing my faith while wishing that I would die

I’ve been so badly wounded by love

Dont know what the hell I’ve been thinking of

Days went by so very slow without even letting me go

Ii’ve been drifting so far from the things I knew before

I use to know His voice when He calls out my name

But now it brings nothing but emptiness and shame

Yes I know I’ve been blinded by sin

I just cant find a place to fit in

But I know someday He’ll come and set me free

Rescue me from all the things that burdens me



Via Deitica

Kucari jalan yang benar

Ditawari gerbang-gerbang bersinar

Jalan sempit berliku di tatapan

Sirathal muttaquim membentang

Roma diajak di tuju langkah

Setapak meniti hutan di beri malah

Semua terasa benar di mata

Menggoda menyilau rasa

Memang indah megah semua

Jalur tapak ukiran fana

Namun, angin sepaoi membisik telinga:

“Tiap jalan punya penyamunnya!”

Tercekat nafas tersedak duri

Resah lusuh tertunduk sedih

Jadi kupakan kebenaran

Mulai ku cari Tuhan

Tak jauh Ia berada

Bersemayam di setiap jiwa

Bukan di hulu jalan ciptaan manusia



Golgotha

(I)

TUHAN TELAH MATI!

Terpalang di kayu puncak golgotha

DarahNya...

Curahi dosa gila kita

Putih bersih jiwa

Oleh matinya Raja Sorga!

(II)

TUHAN TELAH BANGKIT!

Bangun gulingkan batu gua

HidupNya...

Tebus busuk daging kita

Padam api neraka

Oleh bangkit Raja Sorga!



Natal Fals

Samantara batunggu maitua maso kulia

Di teater sampe nanti jam ampa

Ja badengar anak-anak BKK jaga latian

Di lorong muka senat

Lagu koor for natal fakultas

Natal kote so nyanda lama!

Kong dorang so mulai angka suara

“Haleluya...”

“God Bless The Child...”

Pe sadap di talinga

Kecuali Kiki pe suara

Enter banafas kwa fals, mo bapaksa

Mar biar jo katu

Natal karu so nyanda lama!

Di kantin bawa opo dudu stenga mabo

Angka kaki, mata mera, bobou naga

Ado... so butul no!

Natal memang so nyanda lama!



Tanpa

Duniaku kelam

Tak ada keceriaan

Semakin tenggelam

Dalam nafas kedukaan

Malam tanpa bintang

Sepi menyerang

Harap tak datang

Pedih mencekam

Semua tinggalkan

Maut meregang

Tibalah kesudahan!

Sisakan pertanyaan:

Di mana Kau, Tuhan?

0 komentar: